Nabi SAW bersabda: “dalam tubuh manusia terdapat 360
ruas tulang dan manusia harus melakukan amal terhadap satu sama
lainnya”. Mereka bertanya: ”Siapa yang bisa melakukannya, wahai
Rasulullah…??” Nabi SAW menanggapi: “Seseorang dapat menutupinya dengan
getah yang seseorang lainnya temukan di Mesjid atau memindahkan sesuatu
yang berbahaya dari jalanan. Jika seseorang tidak bisa melakukannya, dia
dapat melakukan sholat 2 raka’at pada waktu Dhuha dan itu sudah cukup
baginya”.
Dhuha adalah sholat untuk meminta rezeki dan siapapun yang berharap untuk mendapatkan sesuatu harus mekaksanakan sholat ini, ketika seseorang tidak benar2 melakukan kesalahannya itu. Abu Sai’id melaporkan: “Nabi (SAW) melakukan sholat Dhuha hingga kita berfikir jika Baginda Rasul tidak pernah meninggalkan sholat tsb. Dan Baginda Rasul akan meninggalkan sholat Dhuha sehingga kita menyangka bahwa Beliau sudah tidak melakukan sholat tersebut”. (Tirmidzi)Waktu sholat Dhuha dimulai ketika bayangan matahari sepanjang galah diatas kaki langit dan terus berlanjut hingga ke garis bujur (meridian). Lebih baik lagi ditunda hingga matahari tinggi dan hari semakin panas. Zaid ibn Arqam menambahkan: “Rasulullah (SAW) mendatangi orang2 Quba, dan mereka melakukan sholat Dhuha, dan Beliau berkata: “Sholat nya mereka yang berserah diri seharusnya memperhatikan ketika anak muda menyapih unta merasakan teriknya matahari”. (Ahmad, Muslim dan Tirmidhi)
Jumlah minimal raka’at sholat Dhuha adalah 2 raka’at. Yang paling sering dilakukan oleh Baginda Rasul (SAW) adalah 8 raka’at. Umm Hani menceritakan bahwa Baginda Rasul (SAW) melaksanakan 8 raka’at sholat Dhuha dan membuat taslim setiap setelah 2 rokaat.
Setelah menyempurnakan sholat, disarankan untuk membaca do’a:
"Allahumma inna dhuha-a-dhuhauka, wal baha-a-bahauka, waljamala jamaluka, walquwwata quwwatuka, walqudratuka, wal ismata ismatuka. Allahumma inkana rizqi fissamai fa anzilhu, wainka fil ardhi fa akhrijhu, wainkana mu'assaron fayassirhu, wainkana haraman fatahhirhu, wainkana ba'idan faqarribu, bihaqqi dhuhaika wabahaika wajamalika waquwwatika waqudratika atini ma ataita 'ibadikassalihin"
Artinya:Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada kita untuk melakukan sholat Dhuha.
“Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.
Sumber : http://indonesian.iloveallaah.com