Bisnis Online

Bisnis Online
Ingin bekerja di rumah dengan gaji kantoran ? Ingin selalu berdekatan dengan sang buah hati ? Solusinya ada disini...

Seputar Badai Matahari

Badai matahari adalah siklus rutin yang dijalani pusat tata surya Galaksi Bimasakti. Badai terjadi ketika matahari mengeluarkan gelombang elektromagnetiknya ke luar orbit yang dicirikan dalam aktivitas ledakan-ledakan.

Menurut dosen astronomi Institut Teknologi Bandung Dhani Herdiwijaya, ledakan matahari bisa terlihat dari Bumi melalui petunjuk adanya bintik matahari di permukaan sang surya. Bintik tersebut melambangkan dalam permukaan matahari yang membara akibat sedang terjadi letupan-letupan. "Seperti hubungan pendek arus listrik atau korsleting," ujar dia saat dihubungi Rabu, 25 Januari 2012.

Korsleting di pusat tata surya tentu berbeda dengan sekadar korsleting lampu. "Energi yang dipancarkan besar sekali," papar Dhani. Energi dalam bentuk gelombang inilah yang mengalir menembus aneka planet. Mulai dari yang terdekat dengan matahari, yaitu Merkurius, lalu ke Venus, dan Bumi hingga habis energinya.

Sepanjang perjalanan, gelombang ini diikuti oleh Ejeksi Massa Korona, yaitu lontaran massa dari korona matahari, terutama proton, dengan kecepatan tinggi. Karena mengandung proton berkecepatan tinggi, Dhani menuturkan, gelombang tersebut bisa merusak apa yang dilewatinya, termasuk satelit komunikasi hingga satelit Global Positioning System (GPS).

"Semakin tinggi posisi satelit, semakin riskan kena pengaruh gelombang," kata Dhani. Begitu pula sampah-sampah antariksa juga bisa berubah posisi karena sambaran Ejeksi Massa Korona. Pada kejadian badai matahari 23 Januari kemarin, khusus untuk Indonesia tidak terlalu terasa dampaknya.

Tapi, Dhani mengingatkan, tahun depan kemungkinan terjadi puncak siklus badai matahari. "Artinya, frekuensi ledakan paling banyak karena bintik matahari juga semakin bertambah," ujar dia. Dampak dari badai matahari di 2013 bisa terasa pada puncak siklus ataupun setelah badai. "Biasanya terjadi pada kuartal awal tahun atau semester pertama," ucap dia.

Ramalan yang menakutkan pun belum lama ini dipublikasikan para ahli luar angkasa dari Badan Luar Angkasa (NASA). Menurut para astronomer Amerika, setelah tidur selama bertahun-tahun, matahari akan bangun pada 2013. Bumi pun akan terancam dengan dampak bangunnya matahari. Badai matahari tersebut bisa merusak satelit komunikasi. Akibatnya, Bumi tinggal menanti terjadinya kekacauan.

Dalam laporannya, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Liam Fox mengatakan badai elektromaknetik bakal menyebabkan bencana teknogenik di Bumi. Fox menguatkan laporannya dengan statistik yang menunjukkan temperatur di permukaan matahari meningkat drastis.

Badai matahari akan menciptakan radiasi dengan level tinggi yang akan mempengaruhi medan magnet Bumi. Hal tersebut bakal memicu bencana bagi kemanusiaan. Sebab, kereta-kereta, pesawat, navigasi bakal terganggu, jaringan radio bakal rusak.

Menurut Fox, masyarakat Bumi terlalu bergantung kepada teknologi. Dan itu membuat mereka sangat rentan. Pelindung alami Bumi tidak akan mampu mengatasi badai matahari yang akan membuat semua komputer tidak bisa berfungsi. Selain itu, sistem perbankan akan terganggu.

Kegagalan di pembangkit listrik di seluruh dunia juga bisa terjadi selama berjam-jam sampai beberapa bulan. Akan tetapi, dampak negatif tersebut bisa dikurangi jika warga mengantisipasinya.

Para ilmuwan telah menyelidiki aktivitas matahari sejak 11 tahun. Dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas matahari relatif tenang. Tetapi, menurut sejumlah ahli, ketenangan tersebut merupakan indikasi bakal terjadinya badai. Cincin api bakal mencuat dari permukaan matahari dalam waktu dekat. Dan itu memiliki kekuatan merusak seperti ratusan bom hidrogen.

Jika kekuatan merusaknya mencapai bumi, itu bakal menyebabkan kerugian ekonomi. Menurut perkiraan awal, kekuatannya mencapai 20 kali lipat lebih merusak ketimbang Badai Katrina.

Badai matahari merupakan aktivitas matahari terkuat. Energi percikan api dari matahari berkekuatan 100 kali lebih besar dari energi panas bumi yang bisa dihasilkan dari pembakaran seluruh cadangan minyal di bumi.

Gelombang korpuskular yang terkuat mengganggu medan magnetik bumi. Partikel-partikel dari badai matahari memiliki kecepatan 400-1.000 kilometer per detik dan bisa mencapai atmosfer bumi dalam hitungan hari. Proses tersebut disebut badai magnetik.

Percikan api dari matahari biasa memicu badai magnetik di bumi. Jika itu terjadi, dokter meminta masyarakat untuk berhati-hati dan mencegah stress baik fisik maupun emosi. Sebab, fenomena tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.

Sumber : http://www.tempo.co