Bisnis Online

Bisnis Online
Ingin bekerja di rumah dengan gaji kantoran ? Ingin selalu berdekatan dengan sang buah hati ? Solusinya ada disini...

Cara Jitu Mengatasi Kebiasaan Mengompol

Setiap malam, sebuah penelitian mengungkapkan, jutaan anak mengompol. Jika masih bayi, tentu wajar. Namun, kalau sudah masuk Taman Kanak - Kanak masih mengompol, tentu perlu dicari penyebab dan cara mengatasinya.

Sampai saat ini, belum ada yang tahu persis mengapa seorang anak mengompol, walaupun berbagai alasan telah diajukan. Salah satu alasannya antara lain bahwa ada beberapa anak yang tidur begitu nyenyak dan sulit bangun dibandingkan dengan anak lain yang terbangun bila merasa kandung kemihnya penuh.

Ada anak yang tidak mengompol bila tidur di rumah temah atau kerabatnya, tetapi selalu mengompol bila tidur di tempat tidurnya sendiri. Mungkin, bila tidur di tempat asing yang jauh dari rumah menyebabkan mereka tidak tidur senyenyak biasanya. Hal ini sangat menjengkelkan bagi anak dan orang tuanya.

Sebagian besar orang tua telah mencoba membangunkan anak mereka pada malam hari untuk buang air kecil, tetapi anak mereka masih tetap mengompol. Beberapa orang tua juga mencoba membatasi jumlah cairan yang diminum anaknya, tetapi anak mereka tetap saja mengompol. Selain itu si anak juga merasa haus.

Bunda, sebaiknya bunda tidak perlu menggunakan tehnik - tehnik di atas. Sebaiknya anak tidur pada malam hari dan terbangun sendiri bila mereka merasa ingin buang air kecil. Usahakan menghindarkan anak dari kafein.

Sebagian besar masalah enuresis (mengompol) ini dapat sembuh sendiri loh bun. Enuresis bukan merupakan kesalahan orang tua dan anak. Keberhasilan dalam perawatan enuresis tergantung pada dorongan yang diberikan pada seorang anak. Tekankan pada anak - anak bahwa tidak ada orang yang sengaja mengompol karena mengompol merupakan hal yang memalukan dan tidak nyaman. Hukuman sebaiknya tidak diberikan bila anak mengompol karena dapat membuat masalah menjadi tambah buruk. Keberhasilan dalam mengatasi masalah mengompol ini sangat bergantung pada dukungan keluarga yang bersifat positif.

Sebagian besar anak mengompol sebanyak tujuh kali dalam semalam, dan sebagian kecil mengompol berulang kali dalam semalam. Bunda, anak yang mengompol biasanya mengira bahwa hanya dia saja yang masih mengompol diantara teman - temannya. Karena itu, memberitahu si anak bahwa ada keluarganya yang dapat menghentikan kebiasaan mengompolnya akan sangat membantunya untuk mengerti bahwa kebiasaa mengompolnya tersebut dapat dihentikan.

Orang tua juga sebaiknya membicarakan hal ini dengan dokter anak. Riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik dan analisis kencing merupakan langkah pertama yang penting. Tetapi hasil yang diperoleh biasanya tidak menunjukkan adanya kelainan.

Sejalan dengan pertumbuhan anak, terjadi penurunan dalam jumlah anak yang mengalami enuresis nokturnal (mengompol ketika tidur malam). Pada akhirnya, anak yang mengompol akan menghentikan kebiasaannya tersebut. Tujuan dari suatu program perawatan adalah untuk menghentikan kebiasaan ini lebih cepat. Keberhasilan dapat diperoleh paling tidak dalam 1 sampai 2 bulan setelah dimulainya perawatan.

Ada berbagai macam pendekatan, baik medik maupun perilaku untuk mengatasi masalah ini. Namun, tingkat keberhasilan yang menggunakan obat - obatan hanya setengah dari tingkat keberhasilan yang menggunakan metode perilaku.